Rabu, 27 November 2013
Minggu, 02 Juni 2013
Kualitas Pelanggan
Jakarta, senin 27 mei
2013, Daksinapati Ruang 307. Pertemuan ini adalah pertemuan ke empat belas dan
kelompok terakhir dalam memaparkan materi, pembahasan kali ini mengenai Kepuasan Pelanggan yang dipresentasikan
oleh kelompok 12. Presntasi ini tidak di dampingin oleh bapak Amril Muhammad,
S.E, M.Pd. dosen pada mata kuliah ini.
Pembahasan pertama mengenai Pengertian dari Kepuasan
Pelanggan itu sendiri adalah perasaan seseorang yang puas atau sebaliknya
setelah membandingkan anatara kenyataan dan harapan yang diterima dari sebuah
produk maupun jasa. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk yang
dihasilkan, perusahaan terlebih dahulu meningkatkan kualitas produknya dari
produk pesaing, selanjutnya yaitu perusahaan harus meninggkatkan kualitas
pelayanannya. Pelayanan yang baik sering dinilai oleh konsumen secara langsung
dari karyawannya sebagi orang yang melayani atau disebut dengan produsen jasa,
karena itu diperlukan usan untuk meningkatkan kualitas sistem pelayanan yang
diberikan agar dapat memenuhi keinginan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Jadi
kualitas pelayanan merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh
perusahaan agar dapat tercapinya kepuasan konsumen.
Selanjutnya membahas mengenai pengukuran kepuasan
pelanggan, ada beberapa metode dalam pengukuran kepuasan pelanggan, antara lain
: 1. Sistem keluhan dan saran,
sistem ini biasa dilakukan perusahaan dengan cara meletakan kotak saran didepan
tempat perusahaan tersebut memasarkan produk, sistem ini juga dapat menggunakan
SMS maupun nomor customer service yang dapat dihubungi, 2. Sistem Ghost shopping, sistem ini biasanya
perusahaan memperkerjakan beberapa orang untuk membeli produk dari perusahaan
pesaing yang kemudian di analisis untuk dilihat kekuatan dan kelemahan produk
pesaing, 3. Sistem Lost customer
analysis, sistem ini dilakukan jika salah satu pelanggan berhenti
mengkonsumsi produknya, sehingga perusahaan harus menganalis konsumen tersebut
penyebab dia berhenti mengkonsumsi atau beralih pada produk lain, 4. Sistem Survey, sistem ini umumnya dilakukan
dengan penelitian baik melalui pos, telepon, maupun wawancara langsung terhadap
konsumennya, perusahaa akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara
langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan
perhatian terhadap pelanggannya.
Pembahasan selanjutnya yakni mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasaan pelanggan, terdapat lima faktor utama yang perlu diperlu
diperhatikan dalam kaitannya dengan kepuasan pelangga, antara lain : 1. kualitas produk, konsumen akan puas
bila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas atau sesuai dengan harapannya, 2. Kualitas pelayanan, konsumen akan merasa puas jika mendapat
pelayanan yang baik atau sesuai dengan harapan, 3. Emosional, konsumen merasa puas
ketika ada seseorang yang memuji dia karena menggunakan merek yang mahal dan
berkualitas, 4. Harga, produk yang
mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan
memberikan kepuasaan yang tinggi terhadap produk tersebut, 5. Biaya, konsumen yang tidak perlu mengeluarkan
biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk
atau jasa cenderung puas terhadap prdok atau jasa tersebut.
Pembahan yang terakhir yaitu mengenai penyebab
ketidakpuasaan pelanggan mengenai produk yang dikonsumsinya, antara lain : 1. Produk
yang dikonsumsinya tidak sesuai dengan ekspetasinya atau harapanny, 2. Pelayanan
yang diberikan oleh pemasar kurang baik dan cenderung tidak menyenangkan, 3. Kondisi
fisik maupun lingkungan tempat memperoleh produk kurang kondusif sehingga
membuat tidak nyaman konsumennya, 4. Harga tidak sesuai dengan kualtas produk
yang dihasilkan.
Minggu, 26 Mei 2013
Perilaku Konsumen
Universitas
Negeri Jakarta, 20 mei 2013, ruang 307 daksinapati. Perkuliahan Manajemen
Pemasaran Jasa Pendidikan yang dipimpin langsung oleh Pak Amril Muhammad, S.E.,
M.pd selaku dosen pada mata kuliah ini. Pertemuan ini merupakan pertemuan yang
ke-13 dan membahas mengenai “Perilaku Konsumen” yang di presentasikan oleh
kelompok 11 yng beranggotakan Dwi Sakti Nugroho, Qidham Permadi, dan Yudhi.
Definisi dari “Perilaku Konsumen”
adalah perilaku yang ditunjukan oleh orang-orang dalam merencanakan, membeli, dan
menggunakan barang ekonomi dan jasa. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi
perilaku konsumen yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
adalah faktor yang berasal dari diri konsumen itu sendiri yang di dorong oleh
faktor keinginan, kebutuhan, konsep diri, dan daya beli konsumennya, sedangkan
faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar konsumen, faktor eksternal
dapat dilihat dari segi ekonomi, sosiologis, demografi, dan IPTEK.
Selanjutnya membahas mengenai Proses
Keputusan Pembelian. Yang pertama adalah pencetus ide yaitu mengusulkan ide
untuk membeli suatu produk atau jasa, yang kedua pemberi pengaruh yaitu
pendapat yang mempengaruhi keputusan pembelian, yang ketiga pengambil keputusan
yaitu bagaimana konsumen memutuskan dalam melakukan pembelian suatu produk atau
jasa, yang keempat pembeli dan pemakai, pembeli ialah orang yang melakukan
pembelian yang sebenaranya sedangkan pemakai ialah orang yang mengkonsumsi produka dan jasa
tersebut.
Pembahasan dilanjut mengenai Black Box
Pembeli yaitu mengidentifikasikan keputusan pembelian akhir terhadap produk yang
akan dibeli oleh konsumen. Black box berkaitan dengan karakterisrika pembeli
dan proses pembelian, ini merupakan cara produsen untuk mengetahui perilaku
konsumen karena setiap konsumen akan mempunyai selera yang berbedan terhadap
suatu produk ataupun jasa.
Sabtu, 18 Mei 2013
"Kualitas Jasa"
Universitas Negeri Jakarta, senin 13 mei
2013. Bertempat di gedung daksinapati ruang 307, dilaksanakannya perkuliahan
Manajemen Pemasaran Jasa. Pada pertemuan kali ini kembali didampingi oleh bapak
Dr. Amril Muhammad, S.E. M.Pd. pertemuan ini membahas mengenai “Kualitas Jasa”
yang di presentasikan oleh kelompok 10 yang beranggotakan “kiki indriyani,
astri nurul, lensi juni, dan adjeng afiyani”.
Sebelum mengetahui lebih jauh pengertian dari kualitas
jasa, kita terlebih dahulu harus mengetahui arti dari kualitas ? Kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Jadi kualitas jasa
itu sendiri adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas
tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Lehtinen dan
Lehtinen menyatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan kualitas interaktif,
kualitas fisik, kualitas korporasi.
Selanjutnya yaitu membahas mengenai “Strategi Meningkatkan
Kualitas Jasa”, Dalam meningkatkan kualitasa jasa terdapat beberapa strategi
yag dapat dilakukan, antara lain sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi
determinan utama kualitas jasa : Langkah pertama yang dilakukan dalam
mengidentifikasi determinan kualitas utama kualitas jasa adalah : melakukan riset
untuk mengidentifikasi determinan jasa yang paling penting bagi pasar sasaran.
2. Mengelola
harapan pelanggan : Semakin banyak janji yang diberikan, maka semakin besar
pula harapan pelanggan yang pada gilirannya akan menambah peluang tidak dapat
terpenuhinya harapan pelanggan oleh perusahaan.
3. Mengelola
bukti kualitas jasa : Pengelolaan bukti kualitas jasa bertujuan untuk
memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa diberikan. Oleh karena
jasa merupakan kinerja dan tidak dapat dirasakan sebagaimana halnya barang,
makan pelanggan cenderung memperhatikan fakta-fakta
4. Mendidik
konsumen tentang jasa : Upaya mendidik konsumen dapat dilakukan dalam bentuk :
a. Perusahaan
mendidik pelanggannya untuk melakukan sendiri jasa tertentu
b. Perusahaan
membantu pelanggan mengetahui kapan menggunakan suatu jasa
c. Perusahaan
mendidik pelanggannya mengenai cara menggunakan jasa
d. Perusahaan
dapat pula meningkatkan persepsi terhadap kualitas dengan cara menjelaskan
kepada pelanggan alasan-alasan yang mendasari suatu kebijaksanaan yang bisa
mengecewakan mereka
5. Mengembangkan
budaya kualitas : Agar dapat tercipta budaya kualitas yang baik, dibutuhkan
komitmen menyeluruh pada seluruh anggota organisasi. Upaya membentuk budaya
kualitas dapat dilakukan melalui pengembangan suatu program yang terorganisasi
yang diawali dari seleksi dan pengembangan karyawan.
6. Menciptakan
automating quality
Adanya
otomatisasi dapat mengatasi variabilitas kualitas jasa yang disebabkan
kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki.
7. Menindak
lanjuti jasa : Menindak lanjuti jasa dapat membantu memisahkan aspek-aspek jasa
yang perlu di tingkatkan. Perusahaan dapat pula memberikan kemudahan bagi para
pelanggan berkomunikasi, baik menyangkut kebutuhan maupun keluhan mereka.
8. Mengembangkan
system informasi kualitas jasa : System informasi kualitas jasa merupakan suatu
system yang menggunakan berbagai macam pendekatan riset secara sistematis untuk
mengumpulkan dan menyebarluaskan informasi kualitas jasa guna mendukung
pengambilan keputusan.
Dalam
kualitas jasa terdapat beberapa model yang dibedakan menjadi tiga kelompok
utama, yaitu 1. costumer perceived quality, 2. the processes indecreation of
the service, dan 3. whole service(system models). Selain model-model kualitas
jasa, terdapat “Dimensi kualitas jas”. Ada delapan dimensi kualitas yang
dikemukakan oleh Garvin yang dapat digunakan sebagai variable kualitas suatu
produk yang diukur dan untuk kerangka perencanaan strategis. Dimensi-dimensi
tersebut adalah :
a. Kinerja,
karakteristik operasi pokok dari produk inti
b. Ciri-ciri
atau keistimewaan tambahan
c. Kehandalan,
yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai
d. Kesesuaian
dengan spesifikasi (conformance to specification) yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah
ditetapkan.
e. Daya
tahan(durability) berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapatterus
digunakan
f. Serviceability,
meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, dan penanganan
keluhan yang memuaskan
g. Estetikal,
yaitu daya tarik produk terhadap panca indera
h. Kualitas
yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta
tanggung jawab perusahaan.
Minggu, 12 Mei 2013
Promosi Jasa
Universitas
Negeri Jakarta, senin 6 mei 2012. Bertempat di gedung daksinapati ruang 307
seperti biasa pada pukul 13.20 dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan
mata kuliah Manajemen Pemasaran dengan penyaji dari kelompok 9 yang terdiri
dari ayu wulandari, rahmawati ramdiah, nurma jelita dan ria zulfiah. Kelompok
ini membahas mengenai “Promosi Jasa”, tetapi pada pertemuan kesebelas ini tidak
didampingi oleh Dr. Amril Muhammad, S.E, M.pd selaku dosen pada mata kuliah ini
sehingga dibuat lah kelompok-kelompok kecil dan kelompok kecil ini terdapat
satu mentor dari perwakilan kelompok 9 yang menjelaskan mengenai promosi jasa.
Menurut
penjelasan dari mentor perwakilan kelompok 9 dapat disimpulkan bahwa Promosi
adalah upaya untuk menawarkan atau memberitahukan produk yang berupa barang
maupun jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengkonsumsinya. Berikut ini adalah alat/cara sebuah perusahaan dalam
mempromosikan produknya : Yang pertama adalah dengan menggunakan IKLAN, dimana promosi ini menggunakan
media yang dibayar oleh produsen untuk mengkomunikasikan informasi mengenai
produknya, media yang digunakan dalam mempromosikan suatu produk adalah dengan
menggunakan media elektronik mauoun media cetak . Yang Kedua adalah Promosi Penjualan, tujuan promosi ini
adalah untuk menarik minat masyarakat agar lebih tertarik dengan produk yang
ditawarkan, sifat dari promosi ini hanya sementara dan tidak berulang, contoh
dari promosi ini adalah seperti “beli 3 produk mendapatkan hadiah 1 buah piring”
ataupun dengan pemotongan harga sekian persen, selanjutnya adalah langkah yang
harus diambil dalam promosi penjualan yaitu : 1. Menyusun sasaran promosi, 2. Menyeleksi
alat yang digunakan dalam promosi penjualan, 3. Mengembangkan program
penjualan, 4. Melaksanakan promosi penjualan, 5. Melakukan evaluasi hasil
promosi penjualan. Yang Ketiga adalah Publisitas, cara mempromosikan dengan metode ini dengan
memplubikasikan kepada konsumen dengan media yang beragam seperti brosur,
pamflet, spanduk, baliho, dll. Yang terakhir atau Keempat adalah Penjualan Personal promosi ini biasanya
dilakukan oleh spg maupun sales, karena promosi ini menggunakan interaksi langsung
antara penjual dan pembeli, promosi ini bisa dilakukan dimana saja bisa
ditempat si penjual maupun di tempat pembeli.
Selanjutnya
yaitu mengenai tujuan dari promosi itu dilakukan, terdapat beberapa tujuan
mengapa suatu produk dipromosikan : 1. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan
profit, 2. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan, 3.
Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi kemerosotan penjualan, 4. Membedakan
serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing, 5. Membentuk citra produk
dimata konsumen sesuai yang diinginkan,
Langganan:
Postingan (Atom)