Sabtu, 20 April 2013

Merek Dagang dan Konsep Nilai



Senin, 8 april 2013 seperti biasa pada jam 13.30 digedung daksinapati ruang 306 dilaksanakannya kegiatan perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa bersama bapak Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah tersebut. Pada pertemuan ke-8 ini membahas mengenai Merek Dagang dan Konsep Nilai dalam Pemasaran jasa yang dipresentasikan oleh kelompok 6 yang beranggotakan hery irrawan, wisnu dwi putra, panji wisnu dan dicky ramadhan.

Dari empat penyaji yang mempresentasikan mengenai merek dagang dan konsep nilai dapat disimpulkan bahwa merek dagang adalah tanda pembeda yang digunakan oleh suatu badan usaha sebagai penanda identitas produk yang dihasilkannya dengan produk para pesaing. Secara konvensional merek dagang dapat berupa nama, simbol, logo, lambang, gambar yang menyertai produk yang dihasilkan oleh suatu badan usaha. Disni saya mengambil contoh merek dagang pada makanan cepat saji yaitu “Kentucky Fried Chicken” 



Jadi merek dagang yang digunakan pada perusahaan ini adalah dengan urutan kata-kata “Kentucky Fried Chicken” menjadi KFC dan logo yang bergambarkan kakek tua.
          Dalam membuat suatu merek dagang harus mempunyai identitas pada produk yang kita pasarkan, karena merek yang digunakan oleh suatu badan usaha akan menentukan kualitas produk yang akan dipasarkan pada para konsumen. Identitas disini dapat berupa nama pemilik, lokasi, jenis usaha, serta manfaat dari produk yang ditawarkan. Selain sebagai tanda pembeda dengan badan usaha yang lain, merek juga berfungsi sebagai alat promosi sehingga dalam mempromosikan produknya hanya dengan hanya mengucapkan mereknya saja.

          Dalam menentukan merek dagang haruslah mempunyai daya tarik tersendiri agar menarik bagi konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan, untuk menciptakan daya tarik tersebut kita harus mengetahui konsep merek dagang itu sendiri. Konsep tersebut antara lain : 1. Brand equity yang menyangkut prespektif konsumen mengenai masalah prilaku serta psikologi konsumen, 2. Perceived quality yang menyangkut pendapat konsumen mengenai kualitas produk yang dipasarkan, 3. Brand loyality yang menyangkut keloyalitasan konsumen pada produk yang kita pasarkan.

          Selanjutnya terdapat strategi dalam menentukan merek dagang, strategi-strategi tersebut antara lain :

1.     New brand (merek baru)
Ø Strategi ini dilakukan ketika perusahaan tidak memiliki merek yang sesuai dengan produk yang akan di hasilkan.
2.     Line extention (perluasan lini)
Ø Perluasan lini ini terjadi ketika perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori produk yang sama dengan merek yang sama dan dengan tampilan baru.
3.     Brand Extention (perluasan merek)
Ø Strategi ini terjadi ketika perusahaan menentukan untuk menggunakan merek yang telah digunakan pada produknya dalam kategori baru.
4.     Multi Brand Strategy (multi merek)
Ø Strategi ini terjadi ketika Perusahaan memperkenalkan berbagai merek tembahan dalam kategori produk yang sama.
5.     Co-brand (merek bersama)
Ø Strategi ini terjadi apabila dua merek atau lebih digabung dalam satu penawaran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa keistimewaan merek dagang adalah yang pertama merek dapat mempermudah badan usaha untuk mempromosikan produknya, yang kedua merek dapat memberikan perlindungan hukum, yang ketiga merek yang baik akan membangun citra yang baik dan yang terakhir merek dapat membantu suatu badan usaha melakukan segmentasi pasar.

Selanjutnya yang pembahasan mengenai konsep nilai, nilai adalah perkiraan konsumen tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya. Sedangkan nilai bagi pelanggan dalah selisih antara nilai pelangangga total dan biaya pelanggan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar